Tabel Besi Siku Terlengkap: Berat, Ukuran & Spesifikasi SNI

Besi siku adalah salah satu material fundamental dalam dunia konstruksi baja yang seringkali dianggap sepele, padahal pemilihan ukurannya yang tidak akurat dapat berakibat fatal. Kesalahan dalam menghitung berat dan memilih dimensi yang tepat tidak hanya berisiko pada pembengkakan anggaran proyek, tetapi juga mengancam keamanan dan stabilitas struktur bangunan. Oleh karena itu, penggunaan tabel besi siku yang akurat menjadi langkah krusial yang tidak bisa ditawar.

Besi siku, atau yang dikenal juga sebagai angle bar, adalah batang baja yang memiliki penampang berbentuk huruf ‘L’ dengan sudut 90 derajat. Material ini menjadi pilihan utama untuk berbagai aplikasi karena kemampuannya memberikan kekuatan dan stabilitas yang efisien. Tabel besi siku berfungsi sebagai panduan standar yang berisi data teknis mencakup dimensi, ketebalan, berat per meter, hingga luas penampang, yang memungkinkan para insinyur, arsitek, dan fitter untuk merencanakan dan mengeksekusi proyek dengan presisi tinggi.

Besi siku umumnya diproduksi dengan panjang standar 6 meter. Variasi beratnya sangat signifikan, mulai dari sekitar 5 kg per batang untuk ukuran kecil hingga lebih dari 500 kg per batang untuk ukuran yang digunakan pada proyek konstruksi baja berat.

Tabel Besi Siku: Cara Membaca Dimensi dan Berat

Untuk membaca tabel besi siku, perhatikan kolom utama: “Ukuran” (misal, 50×50 mm) yang menunjukkan lebar kedua sisi, “Tebal” (misal, 5 mm) yang menentukan kekuatan, dan “Berat” (kg/m) yang krusial untuk kalkulasi beban mati (dead load) dan biaya. Data ini memastikan pemilihan material sesuai spesifikasi teknis dan anggaran.

Memahami cara membaca tabel besi siku adalah keahlian dasar yang wajib dimiliki dalam industri fabrikasi dan konstruksi. Informasi yang tersaji memungkinkan perencanaan yang akurat, mulai dari estimasi biaya hingga analisis kekuatan struktur baja.

Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk membaca tabel besi siku:

  • Identifikasi Dimensi (A x A): Kolom pertama biasanya menunjukkan ukuran penampang besi siku, misalnya 50 x 50. Ini berarti kedua sisi siku memiliki lebar yang sama, yaitu 50 mm. Ini adalah jenis besi siku sama sisi, yang paling umum digunakan.
  • Periksa Ketebalan (t): Kolom berikutnya adalah ketebalan atau thickness dalam milimeter (mm). Untuk ukuran 50 x 50, mungkin tersedia beberapa pilihan ketebalan seperti 4 mm, 5 mm, atau 6 mm. Semakin tebal material, semakin besar kemampuannya menahan beban.
  • Temukan Berat per Meter (kg/m): Ini adalah data paling penting untuk kalkulasi. Kolom ini menunjukkan berat satu meter besi siku dengan spesifikasi tersebut. Contohnya, besi siku 50 x 50 x 5 mm memiliki berat sekitar 3,77 kg/m.
  • Hitung Berat Total: Untuk mengetahui berat satu batang penuh (panjang 6 meter), kalikan berat per meter dengan panjangnya.
    • Contoh: 3,77 kg/m x 6 m = 22,62 kg per batang.

Jika Anda tidak memiliki tabel, berat besi siku dapat dihitung menggunakan rumus dasar yang melibatkan luas penampang dan berat jenis baja (sekitar 7.850 kg/m³).

Tabel Berat Besi Siku Sama Sisi (Equal Angle) Standar

Tabel di bawah ini menyajikan data berat untuk ukuran besi siku sama sisi yang paling umum digunakan di pasaran Indonesia, sesuai dengan standar panjang 6 meter. Ukuran populer seperti 40x40x4 mm memiliki berat sekitar 14,5 kg per batang, sementara ukuran 50x50x5 mm memiliki berat sekitar 22,68 kg per batang.

Tabel berikut merangkum spesifikasi teknis untuk beberapa ukuran besi siku sama sisi yang paling sering ditemui dalam proyek, mulai dari pembuatan rak hingga konstruksi modular baja. Data ini merupakan referensi penting untuk analisis biaya holistik dan perencanaan logistik.

Ukuran (mm x mm)Tebal (mm)Berat per Meter (kg/m)Berat per Batang (6 m)
30 x 3031,368,16 kg
40 x 4031,8311,00 kg
40 x 4042,4214,52 kg
50 x 5043,0618,36 kg
50 x 5053,7722,62 kg
60 x 6054,5727,42 kg
60 x 6065,4232,52 kg
75 x 7566,8741,22 kg
75 x 7589,0354,18 kg
100 x 100812,2073,20 kg
100 x 1001015,1090,60 kg

Catatan: Berat dapat bervariasi tergantung toleransi produksi. Selalu verifikasi dengan supplier atau lakukan penimbangan sampel untuk proyek kritikal.

Standar Kualitas dan Material Besi Siku: SS400 vs ASTM A36

Standar kualitas seperti JIS G3101 SS400 dan ASTM A36 menjamin bahwa besi siku memiliki kekuatan tarik minimum dan tegangan luluh (yield strength) yang terprediksi. SS400, standar Jepang, memiliki kekuatan tarik 400-510 MPa, sementara A36, standar Amerika, memiliki kekuatan tarik 400-550 MPa. Keduanya dianggap setara untuk sebagian besar aplikasi baja struktural.

Memilih besi siku bukan hanya soal ukuran, tetapi juga kualitas material. Penggunaan material non-standar atau sering disebut “besi banci” sangat berisiko karena tidak memiliki jaminan kekuatan dan dapat menyebabkan kegagalan struktur.

Kelebihan Besi Siku Standar (SNI/SS400/A36):

Kekurangan & Risiko Besi Siku Non-Standar:

  • Kekuatan Tidak Terprediksi: Kekuatan material tidak diketahui dan seringkali jauh di bawah standar, membuatnya tidak aman untuk menahan beban struktural.
  • Dimensi Tidak Akurat: Ketebalan yang tidak merata atau lebih tipis dari yang seharusnya (“banci”) mengurangi momen inersia (Ix/Iy) dan kekuatan penampang secara signifikan.
  • Solusi Mitigasi: Selalu beli material dari distributor terpercaya yang dapat menyediakan sertifikat uji material. Lakukan verifikasi acak dengan mengukur ketebalan menggunakan kaliper dan menimbang berat batang untuk dibandingkan dengan tabel standar. Bagi para profesional konstruksi baja di Bali, memastikan kualitas material adalah prioritas utama.

Aplikasi Umum Besi Siku Berdasarkan Ukurannya

Ukuran besi siku menentukan aplikasinya. Ukuran kecil (20×20 – 30×30 mm) ideal untuk rangka ringan dan lis. Ukuran menengah (40×40 – 50×50 mm) umum digunakan untuk rak, pagar, dan rangka kanopi. Sementara itu, ukuran besar (di atas 60×60 mm) diaplikasikan pada elemen struktur baja seperti kuda-kuda baja dan menara.

Fleksibilitas besi siku membuatnya dapat digunakan dalam berbagai skala proyek. Pemilihan ukuran yang tepat akan mengoptimalkan kekuatan, berat, dan biaya.

Kategori UkuranAplikasi UmumContoh Proyek
Kecil (20×20 – 30×30 mm)Rangka non-struktural, lis, penyangga ringan, bingkai.Bingkai jendela, rak display toko, cleat penyambung.
Menengah (40×40 – 50×50 mm)Rak beban sedang, rangka pintu/pagar, kanopi, breising ringan.Rak gudang, pagar rumah, konstruksi tangga.
Besar (60×60 – 75×75 mm)Komponen struktur rangka atap, menara air, support gording (purlin).Kuda-kuda baja untuk bentang kecil, rangka menara telekomunikasi.
Sangat Besar (> 75×75 mm)Elemen struktur baja primer, support mesin, komponen jembatan baja.Rangka utama pada gudang baja, tower transmisi.

Kesimpulan

Memanfaatkan tabel besi siku secara efektif adalah fondasi dari perencanaan proyek konstruksi baja yang sukses. Tabel ini bukan sekadar daftar angka, melainkan alat bantu kritis untuk memastikan setiap elemen struktur baja memiliki dimensi, kekuatan, dan berat yang sesuai dengan perhitungan desain, yang pada akhirnya menjamin keamanan dan efisiensi biaya.

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa:

  • Akurasi adalah Kunci: Membaca tabel dengan benar untuk menentukan berat dan dimensi sangat penting untuk kalkulasi beban mati dan anggaran.
  • Standar Menjamin Keamanan: Selalu gunakan material berstandar seperti SS400 atau ASTM A36 untuk menghindari risiko kegagalan struktur akibat penggunaan material di bawah spesifikasi.
  • Ukuran Menentukan Fungsi: Pemilihan ukuran harus didasarkan pada aplikasi spesifik, mulai dari pekerjaan ringan hingga menjadi bagian dari struktur rangka baja utama.

Selalu lakukan verifikasi silang antara data tabel dengan spesifikasi yang diberikan oleh supplier. Untuk proyek yang menuntut presisi tinggi, jangan ragu untuk melakukan penimbangan dan pengukuran sampel material sebelum melakukan pembelian dalam jumlah besar.

Bookmark halaman ini. Gunakan sebagai referensi cepat di lapangan atau saat melakukan diskusi teknis dengan tim kontraktor baja berat Anda untuk memastikan semua pihak bekerja dengan data yang sama dan akurat.