konstruksi pipa kolam renang

SISTEM PEMIPAAN KOLAM RENANG DAN INSTALASINYA

Zaman sekarang tentu saja dalam pembangunan sebuah rumah elite dihiasai oleh kolam renang, tidak hanya di rumah elite, hotel dan penginapan pun banyak yang memiliki kolam renang.

Namun, pembuatan kolam renang ternyata masih menyimpan berbagai pertanyaan khususnya bagi orang awam. Nah, dalam kesempatan kali ini kita akan mengulas bagaimana system pemipaan kolam renang serta cara instalasi atau pemasangannya.

Jenis Sistem Pemipaan Kolam Renang


Secara garis besar, sistem sirkulasi kolam renang terdiri dari dua bagian, yaitu sistem mekanikal dan sistem pemipaan.
Sistem mekanikal ialah sistem yang melibatkan mesin pompa dan filter. Tanpa sistem ini pergerakan air kolam renang tidak akan berjalan dan tidak menghasilkan mutu air yang baik. Oleh sebab itu proses sirkulasi air kolam renang sangat bergantung pada sistem ini. Selain itu, sistem ini juga melibatkan sistem elektrikal yang berupa panel yang terhubung dengan sebuah jaringan listrik. Jaringan inilah yang memiliki fungsi sebagai penyuplai daya terhadap sistem mekanikal.


Sistem pemipaan kolam renang (plumbing) berupa jaringan instalasi pipa air yang dipetakan menurut kebutuhan. Sistem ini dimaksudkan sebagai jalur utama penghubung antara sistem mekanikal dan kolam renang. Dalam hal ini, sistem pemipaan kolam renang dibedakan menjadi beberapa macam yakni sebagai berikut.


Sistem Pemipaan Jalur Inlet


Sistem pemipaan kolam renang yang pertama adalah jalur inlet. Yang dimaksud dengan jalur inlet adalah dimana jalur masuknya air dari pompa ke kolam renang yang melewati nozzel inlet atau inlet fitting. Jadi, air akan disedot pompa, kemudiaan disaring, dan masuk kembali ke kolam melalui jalur inlet. Jika pemipaan kolam renang jalur ini rusak maka air yang dialirkan ke kolam tidak sesuai dengan harapan.


Sistem Pemipaan Jalur Vacuum


Kedua pemipaan jalur vacuum adalah sistempemipaan kolam renang yang digunakan untuk menyedot kotoran pada dasar kolam renang. Jalur ini untuk mengalirkan air menuju ke filter kolam renang untuk disaring. Kemudian air bersih hasil penyaringan akan dialirkan kembali ke dalam kolam.

Jika keadaan kolam terlalu kotor biasanya kotoran yang di vacuum akan langsung dibuang dari jalur ini tanpa masuk ke filter. Jalur vacuum ini digunakan saat pelaksanaan vacuum kolam renang. Selang vacuum untuk menghisap kotoran akan dipasangkan pada jalur ini sehinggan kotoran akan masuk ke filter.

Sistem Pemipaan Jalur Skimmer

Ketiga, yaitu sistem pemipaan kolam renang jalur skimmer. Sistem ini mengalirkan air dari box skimmer dengan cara dihisap menuju pompa. Jalur skimmer dan box skimmer ini hanya ada pada kolam renang jenis skimmer. Box skimmer sendiri berfungsi sebagai balancing tank. Dari sini, air akan dialirkan ke filter untuk selanjutnya di masukkan ke kolam kembali.


Sistem Pemipaan Jalur Overflow

Selanjutnya, yaitu sistem pemipaan kolam renang jalur overflow. Sistem ini merupakan jalur air dari gutter yang mengalir ke arah balancing tank. Sesuainamanya, sistem pemipaan ini hanya ada pada kolam renang jenis overflow. Air dari balancing tank akan dialirkan menuju ke filter untuk disaring. Dan kemudian akan dialorkan kembali kedalam kolam.


Sistem Pemipaan Jalur Maindrain

Kelima adalah sistem pemipaan jalur maindrain. Sistem ini merupakan jalur air di bagian bawah/lantai kolam yang menghisap air menuju pompa kolam. Jalur maindrain ini letaknya di bawah lantai kolam renang. Saat pelaksanaan vacuum, jalur pemipaan ini akan ditutup, dan yang dibuka adalah jalur pemipaan vacuum.


Sistem Pemipaan Jalur Back Wash

Sistem pemipaan kolam renang yang terakhir adalah sistem jalur back wash. Jalur ini merupakan pipa saluran pembuangan air yang digunakan pada saat mencuci filter kolam renang. Air dari jalur ini akan langsung dibuang keluar karena air tersebut merupakan air kotor bekas mencuci filter.


Cara instalasi pemipaan Kolam Renang

Setelah mengetahuai berbagai macam sistem pemipaan kolam renang, maka ada baiknya bila sekarang Anda mengetahuai bagaimana cara instalasi pemipaan kolam renang agar sistem pemipaan yang Anda instalasi terlihat rapid an tidak mengalami kebocoran. Berikut ini adalah urainnya

Hal pertama yang dapat Anda lakukan adalah memastikaan permukaan pipa yang akan di lem bersih dan kering,ini bertujuan untuk meminimalisir kebocoran, permukaan pipa yang basah dan kotor akan mengakibatkan kurangnya kemampuan rekatan lem sehingga resiko kebocoran tinggi, lebih baik Anda lap terlebih dahulu permukaan pipa dengan lap sebelum melakukan pengeleman.


Kedua Anda bisa mengerik pipa dan fitting yang akan di lem terlebih dahulu, pengerikan dapat dilakukan dengan gergaji besi atau paling tidak menggunakan amplas yang kasar, hal ini dimaksudkan agar permukaan pipa dan fitting kasar sehingga ketika di lem, baik pipa maupun fitting mau merekat secara sempurna.


Setelah itu, lakukan proses pengeleman, gunakan Lem PVC pada pipa yang telah dikerih, dalam pengeleman ini diusahakan lem agak banyak, jangan terlalu tipis, ini dimaksudkan agar permukaan pipa menjadi licin serta untuk meminimalisir kebocoran.


Pada saat penyatuan permukaan pipa dan fitting yang telah di olesi lem, gunakan alat penarik atau katrol. Tujuannya agar pipa masuk ke dalam fitting dengan maksimal. Saat penyatuan pipa dengan fitting, tahan dahulu beberapa menit agar keduanya tidak membalik. Tetapi, untuk pipa diameter 3″ ke bawah, tidak perlu memakai alat penarik/katrol, cukup dengan ditekan saja dengan tangan.


Kemudian, instalasi dapat dilanjutkan dengan instalasi mesin pompa dan filter, tanpa kedua benda ini maka kolam renang Anda tidak akan berfungsi sama sekali tanpa ada instalasi mesin kolam renang.
Terakhir, lanjutkan instalasi pipa sesuai dengan kolam renang Anda.

Ada beberapa hal lain yang musti diperhatikan dalam instalasi kolam renang. Hal tersebut berupa tata letak maupun kesalahan memilih bahan yang digunakan. Perlu dicermati bahwa dalam pembuatan kolam renang perlu adanya maindrain ini bertujuan agar sirkulasi kolam renang cepat.

Tanpa maindrain, maka sirkulasi air dalam kolam renang akan lambat. Salah menentukan ukuran pipa yang digunakan juga akan berpengaruh terhadap sirkulasi. Jangan menggunakan pipa yang terlalu kecil. Peletakkan vacuum terlalu dalam akan membuat Anda kesulitan dalam melakukan perwatan serta melakukan kegiatan yang berkaitan dengan vacuum tersebut.

Bila hal di atas tidak diperhatkan biasa saja akan mengambang rasa ketidakpuasaan di dalam hati Anda, terlebih lagi dalam proses kontruksi terjadi ketidaksempurnaan, kerusakan kontruksi hanya akan membuat Anda merogoh kocek dalam-dalam.

Hal ini dikarenakan biaya perbaikan dari sebuah kerusakan kontruksi tidak murah. Sebuah contoh, keretakan kolam yang menyebabkan terkurasnya kolam air renang secara signifikan tidak dapat ditangani hanya dengan melakukan proses natting atau nat ulang.

Kerusakan seperti ini seharusnya ditangani dengan cara membongkar coran lalu mengecor ulang. Dampak yang ditimbulkan dari sebuah kerusakan amat besar dampaknya jadi Anda harus berhati-hati dalam pembuatan kolam renang.

Scroll to Top